Mengobati Hati Yang Lalai

        Mengobati hati yang bodoh dan lalai yang tidak mengerti akan nikmat Allah SWT, kecuali nikmat yang sangat khusus atau  nikmat dikala musibah.
Adapun tata cara mengobatinya yaitu:

       Selalu membanding dirinya lebih dengan orang yang berada di bawahnya ( orang yang lebih pahit kehidupannya didunia alias melarat). mencoba metode yang diterapkan oleh ahli sufi dalam mengobati hati yang lalai. Yang pertama mereka selalu menghadiri rumah orang yang ditimpa sakit setiap hari, kedua mengunjungi pemakaman orang muslimin setiap hari, ketiga mengunjungi tempat eksekusi hukuman bagi orang orang yang melanggar.
  
         Tujuan yang pertama para sufi menghadiri rumah orang sakit ialah untuk melihat bentuk cobaan dan musibah yang ditimpakan oleh Allah kepada mereka, kemudian para sufi introspeksi dirinya yang masih sehat bugar dan selamat jiwa raganya tanpa sakit, maka Sadarlah hatinya dengan nikmat sehat yang masih diberikan Allah kepadanya dan mengucap syukur kepada Allah SWT.

       Tujuan yang kedua ialah untuk mengetahui apakah permintaan yang sangat diharapkan oleh orang mati, ternyata mereka mengharapkan dihidupkan kembali walaupun sati hari saja. Kenapa? Adapun orang yang maksiat kepada Allah ingin bertaubat dan memperbaiki kesalahahnya yang telah terdahulu, sedangkan orang yang taat kepada Allah ingin menambah ketaatannya.

       Tujuan yang ketiga ialah untuk melihat orang orang yang di bunuh dan orang dipotong tangan dan kakinya dan melihat betapa banyak siksaan yang mereka hadapi, maka terdorong jiwanya untuk mensyukuri nikmat Allah atas terpelihara mereka dari segala  bentuk Jinayah jadilah mereka orang yang selau bersyukur kepada Allah SWT.[1]

       Salah seorang Ulama Sufi bernama Arrabi’ bin Khisham, beliau merupakan orang yang telah terbuka mata hatinya juga masih menggunakan metode ini agar bertambah kuat dan kokoh  hatinya dalam mengenal Allah dengan segala nikmat yang telah diberikan. Beliau menggali satu kuburan di dalam rumahnya, lalu beliau tidur di dalah liang kubur itu dengan mengikat sesuatu di lehernya. Kemudian beliau berkata:
رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ 
“Ya Tuhanku Kembalikanlah aku kedunia, pastilah aku akan mengerjakan amalan shaleh (baik) yang telah aku tinggalkan”.

          Kemudian beliau bangun dan berkata: Wahai Rabi’ padahal sungguh telah aku berikan apa yang telah engkau minta, maka Laksanakanlah  sebelum kamu meminta dikembali dan tidak bisa kembali.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. IPPES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger